Rabu, 20 Mei 2015

METODE PENGUKURAN VOLUME OKSIGEN MAKSIMAL

Volume Oksigen Maksimum (VO2 Max)
             Volume oksigen maksimum adalah kapasitas maksimum tubuh seseorang untuk menyalurkan dan menggunakan oksigen selama olahraga berintensitas tinggi. VO2 Max bisa diketahui dengan menghitung jumlah oksigen dalam liter per menit (l/menit) atau nilai relatif oksigen dalam mililiter per kilogram berat tubuh per menit (ml/kg/min).
             Kemampuan aerobik (VO2 Max) adalah kemampuan olahdaya aerobik terbesar  yang dimiliki seseorang. Hal ini ditentukan oleh jumlah zat asam (O2) yang paling banyak dapat dipasok oleh jantung, pernapasan, dan hemo-hidro-limpatik atau transport O2, CO2 dan nutrisi pada setiap menit (Karpovich, dalam Santoso, 1992).
             Menurut Devries (dalam Joesoef, 1988) yang dimaksud dengan VO2 Max adalah derajat metabolisme aerob maksimum dalam aktivitas fisik dinamis yang dapat dicapai seseorang. Sedangkan menurut Thoden (dalam Sukarman, 1992), yang dimaksud dengan VO2 Max adalah: “Daya tangkap aerobik maksimal menggambarkan jumlah oksigen maksimum yang dikonsumsi per satuan waktu oleh seseorang selama latihan atau tes, dengan latihan yang makin lama makin berat sampai kelelahan. Ukurannya disebut Vo2max. VO2 Maxadalah ambilan oksigen (oxygen intake) selama upaya maksimal”; dan menurut Costill, ( dalam Maglischo, 1982), bahwa kapasitas kerja fisik dinamis yang dapat dilakukan dalam waktu yang lama dapat diukur dari konsumsi oksigen maksimalnya (VO2 Max atau maximal oxygen uptake)”.
             VO2 Max adalah suatu indikator yang baik dari capaian daya tahan aerobik. Individu yang terlatih dengan VO2 Max yang lebih tinggi akan cenderung dapat melaksanakan lebih baik di dalam aktivitas daya tahan dibanding dengan orang-orang yang mempunyai VO2 Max lebih rendah untuk aktivitas daya tahan aerobik.
             Pada tahun 1970-an Kenneth Cooper meneliti hubungan antara olahraga dengan kesegaran jasmani ia mendapatkan bahwa orang-orang yang mempuyai daya tahan yang tinggi karena melakukan olahraga, ternyata paru-paru mereka mempunyai kesanggupan untuk menampung 1,5 lebih banyak udara daripada orang biasa (Gilmore, 1981).
             Pengukuran banyaknya udara atau oksigen disebut VO2 Max. V berarti volume, O2 berarti oksigen, Max berarti maksimum, dengan demikian VO2 Max berarti volume oksigen tubuh yang dapat digunakan saat bekerja sekeras mungkin. Hal ini memberikan

indikasi bagaimana tubuh menggunakan oksigen pada saat melakukan pekerjaan misalnya sewaktu olahraga otot harus menghasilkan energi satu proses dimana oksigen memegang suatu peranan penting. Lebih banyak oksigen digunakan berarti lebih besar kapasitas menghasilkan energi dan kerja yang berarti daya tahan akan lebih besar. Mereka yang mempunyai VO2 Max yang tinggi dapat melakukan lebih banyak pekerjaan sebelum menjadi lelah, dibandingkan dengan mereka yang mempunyai VO2 Max yang lebih rendah. Lebih sehat dan lebih tinggi kebugaran jasmani seseorang, lebih banyak oksigen yang tubuh kita dapat proseskan.
             Sementara kita berlatih, paru-paru akan dapat mengambil lebih banyak oksigen dari pembuluh darah kapiler. Dengan demikian mereka yang mempunyai VO2 Max tinggi adalah orang yang mempunyai kesegaran jasmaninya baik, sedangkan yang VO2 Maxnya rendah adalah orang yang kebugaran jasmaninya jelek.
             Untuk pengukuran volume oksigen maksimum (VO2 Max) dapat dilakukan dengan dua cara: (1) dengan cara langsung, (2) dengan cara tidak langsung.
Pengukuran dengan cara langsung dapat dilakukan di laboratorium akan tetapi memerlukan biaya yang sangat mahal. Pada umumnya tes kapasitas aerobik (VO2 Max) dilakukan dengan cara tidak langsung supaya biayanya tidak mahal, misalnya dengan: step test, lari 12 menit, lari 2,4 km, dan tes jalan cepat satu mil. Cooper mendapatkan bahwa keadaan seseorang setelah lari 2,4 km sangat erat hubungannya dengan ukuran langsung dari volume oksigen maksimum seseorang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar