Rabu, 20 Mei 2015

Faktor-faktor yang menentukan Volume Oksigen Maksimum


             Wiesseman (dalam Kuntaraf, 1992) akhli Kesehatan Masyarakat dari Universitas Loma Linda menyebutkan lima faktor yang menentukan VO2 Max seseorang yaitu: jenis kelamin, usia, keturunan, komposisi tubuh, dan latihan.
1). Jenis kelamin. Setelah masa pubertas wanita dalam usianya yang sama dengan pria umumnya mempunyai konsumsi oksigen maksimal yang lebih rendah dari pria.
2). Usia. Setelah usia 20-an VO2 Max menurun dengan perlahan- lahan. Dalam usia 55 tahun, VO2 Max lebih kurang 27 % lebih rendah dari usia 25 tahun. Dengan sendirinya hal ini berbeda dari satu dengan orang yang lain. Mereka yang mempunyai banyak kegiatan VO2 Max akan menurun secara perlahan.
3). Keturunan. Seseorang mungkin saja mempunyai potensi yang lebih besar dari orang lain untuk mengkonsumsi oksigen yang lebih tinggi, dan mempunyai suplai pembuluh

      darah kapiler yang lebih baik terhadap otot-otot, mempunyai kapasitas paru-paru yang lebih besar, dapat mensuplai hemoglobin dan sel darah merah yang lebih banyak dan jantung yang lebih kuat. Dilaporkan bahwa konsumsi oksigen maksimum bagi mereka yang kembar identik sangat sama (Klissouras, dalam Kuntaraf, 1992).
4). Komposisi tubuh. Walaupun VO2 Max dinyatakan dalam beberapa milliliter oksigen yang dikonsumsi per kg berat badan, perbedaan komposisi tubuh seseorang menyebabkan konsumsi yang berbeda. Misalnya tubuh mereka yang mempunyai lemak dengan persentasi tinggi mempunyai konsumsi oksigen maksimum yang lebih rendah. Bila tubuh berotot kuat, VO2 Max akan lebih tinggi. Sebab itu, jika dapat mengurangi lemak dalam tubuh, konsumsi oksigen maksimal dapat bertambah tanpa tambahan latihan.
5). Latihan/olahraga. Kita dapat memperbaiki VO2 Max dengan olahraga atau latihan. Dengan latihan daya tahan yang sistematis, akan memperbaiki konsumsi oksigen maksimal dari 5% sampai 25%. Penelitian menunjukan bahwa laki-laki usia 65-74 tahun dapat meningkatkan VO2 Max sekitar 18 % setelah berolahraga secara teratur selama 6 bulan (Wiesseman, dalam Kuntaraf, 1992).
            Dari penelitian didapat kesimpulan bahwa: VO2 Max 93,4% ditentukan oleh faktor genetik, selebihnya adalah oleh latihan. Oleh karena itu VO2 Max seseorang dapat ditingkatkan; paling tidak daya tahan aerobik dapat meningkat antara 6-20% dengan pelatihan atletik, yaitu dengan melakukan jalan, jogging, ataupun lari. Peningkatan VO2 Max yang lebih besar pada umumnya adalah terhadap individu yang tidak terlatih. Sedangkan pada orang yang latihannya teratur dan pada atlet yang banyak mempergunakan daya tahan, maka peningkatan VO2 Maxnya kecil

Tidak ada komentar:

Posting Komentar